Friday, June 25, 2010

Award Yang Diberi... hehehe

HAI, BLOG!
DIKESEMPATAN INI, INGIN SAYA TUNAIKAN TAG YANG TELAH DIBERIKAN OLEH MAT DIN, FADXIEZA DAN TQAH.. SORRY YE.. LEWAT SIKIT. TERIMA KASIH BANYAK2 DI ATAS AWARD INI.. TQ2.. HEHEHEHE...
P/S: SORRY YE TQAH.. LEWAT SGT.. HEHEHHE.. SAJA SIMPAN LAMA2.. BUAT PEKASAM.. MMMM... JANGAN MARE YE... SMILE!




Friday, June 18, 2010

Happy Father's Day!!!


it's a joke... ;)

A little Red Indian boy asked his father, the big chief and witch doctor of the tribe, "Papa, why is it that we always have long names, while the white men have shorter names - Bill, Tex or Sam, for example?"

His father replied, "Look, son, our names represent a symbol, a sign, or a poem for our culture --not like the white men, who repeat their names from generation to generation. Also, it is part of our makeup that in spite of everything, we survive. For example, your sister's name is Small Romantic Moon Over The lake, because on the night she was born, there was a beautiful moon reflected in the lake. Then there's your brother; Big White Horse of the Prairies, because he was born on a day that the big white horse who gallops over the prairies of the world appeared near our camp and is a symbol of our capacity to live and the life force of our people.
It's very simple and easy to understand.

Do you have any other questions, Little Broken Condom Made in China dear?"

Monday, June 14, 2010

Airmata Rasullah S.A.W

AIRMATA RASULULLAH SAW...
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. 'Bolehkah saya masuk?' tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah, ayahku sedang demam', kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, 'Siapakah itu wahai anakku?' 'Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,' tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.

Seolah-olah bahagian demi! bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
'Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,' kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

'Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?', tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. 'Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. 'Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,' kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. 'Engkau tidak senang mendengar khabar ini?', tanya Jibril lagi. 'Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?' 'Jangan khawatir, wahai Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,' kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. 'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.' Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

'Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?' Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. 'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,' kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

'Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.' Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. 'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku' 'peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.'

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

'Ummatii,ummatii,ummatiii?' - 'Umatku, umatku, umatku' Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Thursday, June 10, 2010

Gelagat Amani dan Amalin....

Hai, Blog!
Entry ni suka-suka je... suka tengok gelagat amani dan amalin semasa celebrate birthday my mom di Bagan Lalang hari tu...

Ape le yang si amalin ni tengok ye.... cat kot.. cute!

this is pic b4 eat... waiting...

suka amalin jalan-jalan tepi pantai... so dark... hehehe


bila masa tah dorang ni singgah old town white coffee....




"ani tak tahu nak order ape..."




kita fikir dulu....